Selamat! Perekam Papa Minta Saham Maroef Sjamsoeddin Resmi Jadi Bos MIND

- Senin, 03 Maret 2025 | 20:15 WIB
Selamat! Perekam Papa Minta Saham Maroef Sjamsoeddin Resmi Jadi Bos MIND




MURIANETWORK.COM - Maroef Sjamsoeddin resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama MIND ID menggantikan Hendi Prio Santoso. 


Keputusan ini usai Menteri BUMN Erick Thohir merombak pimpinan tertinggi holding BUMN pertambangan tersebut usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Senin (3/3/2025).


"Iya, betul, betul. (Pergantian Direktur Utama MIND ID dilakukan) tadi jam 14.30 WIB," ujar Komisaris Utama MIND ID Fuad Bawazier melalui pesan singkatnya media, Senin (3/3/2025).


Nama Maroef Sjamsoeddin bukanlah nama baru di industri pertambangan Indonesia. 


Ia dikenal luas sebagai mantan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia. 


Namun, sebelum memimpin Freeport, Maroef memiliki latar belakang yang kuat di bidang militer dan industri pertambangan.


Maroef Sjamsoeddin adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara dari Korps Pasukan Khas (Paskhas). Ia lulus dari Akademi Angkatan Udara pada tahun 1980. 


Karir militernya yang panjang dan cemerlang memberinya pengalaman kepemimpinan dan manajemen yang kuat.


Setelah pensiun dari militer, Maroef Sjamsoeddin terjun ke dunia industri pertambangan. 


Pada tanggal 7 Januari 2015, ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, menggantikan Rozik B. Soetjipto yang memasuki masa pensiun.


Selama menjabat sebagai Presiden Direktur Freeport, Maroef Sjamsoeddin berhasil membawa perusahaan tersebut melewati berbagai tantangan, termasuk negosiasi kontrak dengan pemerintah Indonesia. Ia juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan berintegritas.


Nama Maroef Sjamsoeddin semakin dikenal publik setelah terlibat dalam skandal "Papa Minta Saham" pada tahun 2015. 


Saat itu, ia merekam percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan dirinya sendiri.


Rekaman tersebut mengungkap upaya Setya Novanto dan Riza Chalid untuk mendapatkan saham dari PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.


Skandal ini sempat mengguncang dunia politik Indonesia dan berujung pada pengunduran diri Setya Novanto dari jabatan Ketua DPR.


P


Sumber: Suara

Komentar

Terpopuler