MURIANETWORK.COM - Isu mengenai penunjukan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam struktur organisasi penting di Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI mencuri perhatian publik.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan (Kepmen Kehutanan) No. 32 Tahun 2025, yang baru saja beredar, mayoritas posisi dalam organisasi Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 diisi oleh para kader PSI.
Kepmen ini mengatur bahwa para pejabat di tim elit tersebut akan menerima gaji yang cukup fantastis, di tengah tuntutan efisiensi anggaran yang disuarakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Gaji bulanan bagi para ketua bidang mencapai Rp30 juta, anggota Rp20 juta, dan staf mendapatkan Rp7 juta.
Namun yang paling mencolok adalah gaji Raja Juli Antoni, Menteri Kehutanan sekaligus Sekretaris Jenderal PSI, yang dilaporkan mendapat gaji bulanan sebesar Rp50 juta.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wakil penanggung jawab yang menerima Rp40 juta, dan Dewan Penasihat Ahli yang mendapat Rp25 juta.
Selain Raja Juli, sejumlah nama kader PSI lainnya turut bergabung dalam tim ini, antara lain:
1. Andy Budiman sebagai Dewan Penasehat,
2. Kokok Dirgantoro sebagai anggota bidang Pengelolaan Hutan Lestari,
3. Andika Fitra Wijaya sebagai Staf Kesekretariatan bidang Pengelolaan Hutan Lestari,
4. Sigit Widodo sebagai anggota bidang Peningkatan Cadangan Karbon,
5. Rama Hadi Prasetya sebagai Staf Kesekretariatan Peningkatan Cadangan Karbon,
6. Furgan Amini Chaniago sebagai anggota bidang Konservasi,
7. Nandya Maharani Irawan sebagai Staf Kesekretariatan bidang Konservasi,
8. Andi Syaiful Oeding dan Yus Ariyanto sebagai anggota bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut,
9. Nurtanti sebagai anggota bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas, serta
10. Suci Mayang Sari sebagai anggota bidang yang sama.
Sementara banyak pihak menganggap bahwa langkah ini menunjukkan keberpihakan politik dalam pengisian jabatan strategis, tim FOLU Net Sink 2030.
Hal ini juga menuai kritik karena besarnya gaji yang diterima, sementara tugas dan fungsi mereka belum jelas.
Di tengah himbauan efisiensi anggaran oleh Isu ini pun langsung viral di media sosial, khususnya di platform X (dulu Twitter), dengan berbagai komentar yang menyayangkan.
Informasi ini langsung viral di jagat media sosial (medsos) X, dulu Twitter.
Pengamat media sosial Jhon Sitorus menilai langkah Raja Juli dinilai tidak sejalan dengan prinsip efisiensi dan pemerintahan yang bersih.
Akun akun @Anak_Ogi, mengunggah Kepmen Kehutanan No 32/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 234/2024 tentang Struktur Organisasi Operation Management Office Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
đŸ‘‡đŸ‘‡
Pengangkatan pejabat baru lagi, kali ini kementerian kehutanan yg dipimpin sekjen PSI @RajaJuliAntoni .
— Anak ogi (@Anak__Ogi) March 5, 2025
Kebanyakan kader PSI dan gajinya puluhan juta perbulan, dan dia mendapatkan gaji lagi 50 juta đŸ¤‘
Apa ini yg dinamakan efisiensi?
Efisiensi ndasmu, inisih Bancakan.
Uang… pic.twitter.com/27wKXT0Vbm
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Anies dan Ganjar Ceramah di UGM, Jokowi Kapan?
Ditanya Soal Sindiran Raja Juli Terkait Ceramahnya di UGM, Ini Reaksi Anies
Bagi-bagi Jabatan, Raja Juli Masukkan 11 Kader PSI di Struktur Elit Kemenhut, Dapat Honor hingga Rp 50 Juta
Kejagung Tiba-Tiba Memuji Pertamina ‘Setinggi Langit’, Ada Apa?