MURIANETWORK.COM - Gagasan Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi yang ingin membentuk partai politik super terbuka atau Tbk dinilai hanya gimmik belaka.
Sebab, semua yang dihasilkan Jokowi dianggap tak pernah ada yang terbuka.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Eksekutif Infonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah terkait dengan gagasan Jokowi mengenai partai super Tbk yang disampaikannya kepada media.
"Istilah super terbuka hanya gimmik, semua parpol secara umum juga terbuka, tidak ada yang tertutup, bukti semua parpol terbuka adalah dengan adanya proses regenerasi," kata Dedi, Kamis (6/3/2025).
Dedi mengemukakan, dalam praktiknya tetap saja partai politik tetap dikuasai lingkaran kecil di dalamnya.
"Hanya soal dalam praktiknya, siapa yang menguasai tetap saja di lingkaran yang kecil. Begitu halnya dengan Jokowi, ia bukan tipe tokoh yang terbuka, mustahil ada produk politik Jokowi yang terbuka,"
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Jokowi bisa saja mendirikan partai politik. Namun diyakini, partai tersebut tidak akan terbuka seperti gagasannya.
"Dengan kapasitas Jokowi saat ini, sangat mungkin partai tersebut terwujud. Tentu sekedar parpol biasa sebagaimana parpol yang ada, bukan parpol terbuka," ujarnya.
Menurutnya, peluang Jokowi membangun partai cukup besar. Selain punya basis massa di Projo, kata dia, juga dukungan elite yang saat ini masih besar.
"Tidak jarang menteri masih menghadap Jokowi meskipun bukan lagi presiden, bahkan Presiden Prabowo sekalipun masih terlihat intens menemui Jokowi."
Dedi berkesimpulan bahwa Jokowi merupakan simbol kekuatan yang nyata saat ini.
"Jokowi adalah simbol kekuasaan saat ini, apapun yang ia lakukan akan mudah diwujudkan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menerapkan atau mengubah konsep menjadi PSI Perorangan.
Dengan menambah kata perorangan, maka PSI menjadi partai yang terbuka tidak dimiliki segelintir orang atau keluarga.
Banyak yang menganggap rencana itu mengikuti konsep yang disampaikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tentang partai perorangan.
Jokowi pun mengomentari perubahan PSI menjadi PSI Perorangan. Jokowi mengatakan memang ada ide gagasan untuk membuat partai super Tbk
"Jadi itu memang ada ide gagasan untuk membuat partai super Tbk. Yang saya sampaikan juga kepada relawan-relawan, tanggapannya seperti apa terhadap gagasan ini," katanya saat ditemui di kediaman pribadinya, Rabu (5/3/2025) sore.
Jokowi mengaku terkejut karena sudah 'diambil' dan diakomodir PSI. Namun, ia menilai konsepnya hampir mirip dengan ide dan gagasannya hanya ada modifikasi.
"Ternyata tahu-tahu sudah diakomodir PSI. Kurang lebih menurut saya konsepnya hampir-hampir mirip tetapi dimodifikasi sedikit oleh PSI," jelas dia.
Dia menambahkan, konsep seperti itu merupakan partai yang terbuka, yang super terbuka. Dalam pemilihan ketua umumnya pun dilakukan secara terbuka.
"Ya seperti itu, partai terbuka, yang super terbuka. Nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya. Dan itu betul-betul partai milik bersama," ungkapnya.
Saat ditanya tidak jadi bikin partai super Tbk, Jokowi menyebut bahwa inikan cuma gagasan.
"Ini kan gagasan. Kemudian sudah disamber oleh PSI," kata dia.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Anies Baswedan Ungkap 3 Cara Mematikan Demokrasi, Singgung Siasat Licik Jokowi?
Anies dan Ganjar Ceramah di UGM, Jokowi Kapan?
Ditanya Soal Sindiran Raja Juli Terkait Ceramahnya di UGM, Ini Reaksi Anies
Bagi-bagi Jabatan, Raja Juli Masukkan 11 Kader PSI di Struktur Elit Kemenhut, Dapat Honor hingga Rp 50 Juta