MURIANETWORK.COM - Kabar perombakan kabinet Presiden Prabowo Subianto semakin santer terdengar.
Selain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (AH) yang dikabarkan akan mengundurkan diri, dua nama menteri lain juga disebut-sebut bakal terkena reshuffle dalam waktu dekat.
Mereka adalah Menteri Koperasi dan UKM (MenKop) Budi Arie Setiadi (BAS) serta Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Viada Hafid (MVH).
Kasus Judi Online dan Data Bocor, MenKop Disorot
Budi Arie Setiadi (BAS) menjadi sorotan publik karena dikaitkan dengan kasus judi online yang melibatkan banyak pihak.
Bahkan, namanya kerap disebut netizen sebagai "Judi Arie" karena dugaan kedekatannya dengan jaringan besar perjudian digital.
Sejumlah anak buahnya telah diamankan aparat kepolisian, termasuk seorang staf yang diduga direkomendasikannya meski tidak memenuhi syarat.
Kasus ini memunculkan tanda tanya besar terkait keseriusan penegak hukum dalam menyelidiki keterlibatan pihak-pihak di lingkaran atas.
Padahal, indikasi peran BAS dalam kasus ini dinilai cukup kuat, terutama setelah pernyataannya dalam sebuah podcast tahun lalu yang menyebut ia mengetahui lima bandar besar judi online tetapi tidak menindaklanjutinya.
Selain itu, kinerja BAS juga dipertanyakan dalam insiden kebocoran data Pusat Data Nasional (PDN) yang sempat mempermalukan Indonesia di mata dunia.
Peristiwa ini memperlihatkan lemahnya sistem keamanan siber yang seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah.
Menkomdigi dan Dugaan Intervensi Informasi
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Viada Hafid (MVH) awalnya dipandang memiliki potensi besar dalam membangun ekosistem digital yang lebih baik di Indonesia.
Namun, namanya kini terseret dalam dugaan keterlibatan suaminya, Noer Fajriensyah (NF), dalam kasus korupsi impor gula senilai Rp578 miliar.
Meski belum ada bukti langsung yang mengaitkan MVH dengan kasus ini, muncul tuduhan bahwa ia berupaya menghilangkan berita-berita terkait suaminya dari media sosial dan platform digital.
Jika benar, hal ini bisa menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers dan keterbukaan informasi di Indonesia.
Reshuffle: Kejutan atau Keniscayaan?
Jika benar BAS dan MVH masuk dalam daftar menteri yang akan dicopot, keputusan ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan Prabowo Subianto serius dalam melakukan reformasi di kabinet.
Namun, publik tetap menunggu bagaimana proses ini akan berjalan dan apakah penggantinya nanti benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia, khususnya di sektor koperasi serta komunikasi dan digital.
Sebagai negara yang tengah menuju #IndonesiaEmas2045, keberlanjutan pemerintahan yang bersih dan transparan adalah kunci.
Namun, jika isu-isu seperti judi online, kebocoran data, dan intervensi informasi terus terjadi, justru yang akan terjadi adalah #IndonesiaGelap. ***
—
Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes
Pemerhati Telematika, Multimedia, AI, dan OCB Independen
Artikel Terkait
PANAS! Ucapan Anggota DPR Ini Bikin Mentan Amran Sulaiman Murka Saat Rapat
Jadi Sorotan! Eks Waka OIKN dan 2 Ponakan Prabowo Masuk Kepengurusan Kadin
Pernyataan Deddy Sitorus Perlihatkan Jiwa Cengeng dan Kekanak-kanakan
Merasa Difitnah Deddy Sitorus, Jokowi: Saya Ngalah Terus, tapi Ada Batasnya!