Politik, murianetwork.com - DPT (Daftar Pemilih Tetap) pemilih Pemilu 2024 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kacau diduga akibat salah pendataan.
Salah pendataan itu, diduga tidak tertutup kemungkinan akibat data copy paste tidak dilakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilu 2024 atau verifikasi ke lapangan.
Keterangan yang berhasil dihimpun dari sejumlah wilayah kecamatan diantaranya di wilayah Kecamatan Sukaluyu, banyak DPT pemilih untuk Pemilu 2024 yang tidak sesuai KTP, TPS-nya berada di ke-RT-an atau ke-RW-an.
Sedangkan masa coklit data pemilih Pemilu 2024 sudah berakhir pada 14 Maret 2023.
Sayangnya pengumuman DPS (Daftar Pemilih Sementara) diduga tidak dilakukan secara luas melalui papan pengumuman di kantor desa/kelurahan, atau di RT/RW.
Komisioner KPU Kabupaten Cianjur Rustiman, ketika dikonfirmasi www.murianetwork.com Senin, 25 Desember 2023, menjelaskan, bisa kesalahan dalam memasukan saat pendataan, atau karena memang di TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang sesuai alamatnya sudah maksimal jumlah pemilihnya, sehingga terpaksa di pisah dengan dimasukan ke TPS lainnya.
Menurutnya, jika calon pemilih ingin melaksanakan hak pilih di TPS yang sesuai dengan identitas KTP-nya.
“Bisa saja misalnya di TPS RT sesuai KTP sebagai DPTB (Daftar Pemilih Tambahan) dengan alasan tertentu bisa karena domisili, tugas atau lainnya sesuai ketentuan,” ungkapnya.
“Namun sebelumnya harus diajukan dulu DPTB-nya ke PPS H-30 hari sebelum pencoblosan,” lanjutnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 di Cianjur sebanyak 1.832.583 jiwa, terdiri dari 931.167 pemilih laki-laki, dan 901.416 pemilih perempuan.
Sedangkan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 7.278 yang tersebar di 360 desa dan kelurahan di 32 kecamatan di Cianjur.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bangbara.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar