murianetwork.com (Sleman) - Agung Wijayanto Caleg DPRD Sleman Partai Golkar Nomor Urut 1 Dapil 3 Sleman (Prambanan, Kalasan dan Ngemplak) berkomitmen memajukan kelompok peternak di Kabupaten Sleman.
Tak hanya menyiapkan program-program bantuan yang menjadi kebutuhan peternak, tokoh muda yang akrab disapa Agung ini juga memberikan edukasi terkait pentingnya demokrasi dan menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Agung, edukasi demokrasi di kelompok peternak merupakan langkah penting untuk memastikan partisipasi aktif dan pemahaman anggota kelompok terhadap proses pengambilan keputusan yang adil dan inklusif.
"Dengan mengintegrasikan pendidikan demokrasi dalam kelompok peternak, diharapkan anggota kelompok dapat lebih efektif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan kesejahteraan kelompok, dan mendukung pembangunan berkelanjutan dalam sektor peternakan ke depan," tutur Agung, Rabu (27/12/2023).
Agung menjelaskan, kelompok peternak seringkali menghadapi berbagai permasalahan yang dapat mempengaruhi produktivitas, kesejahteraan anggota, dan keberlanjutan usaha peternakan.
Beberapa permasalahan umum yang kerap dihadapi oleh kelompok peternak adalah Keterbatasan Sumber Daya.
"Keterbatasan modal, akses ke kredit, dan infrastruktur dapat menjadi hambatan untuk pengembangan usaha peternakan. Oleh karenanya jika saya nanti terpilih saya akan merealisasikan bantuan modal, mempermudah akses kredit dan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan peternnak," kata agung.
Selain itu, Manajemen Ternak dan Kesehatan Hewan juga perlu ditingkatkan. Kurangnya pengetahuan tentang manajemen ternak, kesehatan hewan, dan strategi pemeliharaan yang baik dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan kesehatan ternak.
Faktor lain yang menghambat produktifitas peternak adalah Kesulitan dalam memperoleh pakan berkualitas dan terjangkau. Kemudian, perubahan Iklim juga dapat memengaruhi ketersediaan air, suhu, dan pola hujan, yang semuanya dapat berdampak pada produksi pakan dan kesehatan ternak.
"Kesulitan dalam mencari pasar yang stabil dan harga yang menguntungkan dapat menjadi hambatan untuk penjualan produk peternakan. Ini berkaitan dengan kurangnya akses atau pengetahuan tentang teknologi modern dan inovasi dalam peternakan sehingga menyulitkan kelompok untuk meningkatkan efisiensi, termasuk dalam hal pemasaran," tukasnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritajogja.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar