MURIANETWORK.COM - Rencana Jokowi mantan Presiden RI untuk 2029 sudah diprediksi.
Presiden ke-7 RI Jokowi bakal bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang dipimpin oleh anak bungsunya, Kaesang Pangarep.
Prediksi tersebut disampaikan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas.
Fernando berpendapat, jika Jokowi mengambil peran strategis di PSI, baik sebagai pembina atau dalam jabatan lainnya, akan memberikan dampak signifikan bagi partai tersebut.
Menurutnya, kolaborasi antara Kaesang sebagai Ketua Umum PSI dan Jokowi dalam posisi strategis akan meningkatkan daya saing dan elektabilitas PSI dalam menghadapi Pemilu 2029.
"Kolaborasi antara Kaesang sebagai Ketua Umum dan Jokowi sebagai Pembina atau jabatan lainnya akan mampu meningkatkan suara PSI 2029 yang akan datang," kata dia dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).
Meski hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Jokowi terkait langkah politiknya setelah 2024, spekulasi mengenai kemungkinan bergabungnya dengan PSI semakin menguat.
Jika benar terjadi, maka langkah ini akan menjadi salah satu strategi politik yang menarik untuk disimak dalam perjalanan politik Indonesia ke depan.
Terlebih, menurutnya Jokowi membutuhkan wadah politik untuk mempertahankan eksistensinya setelah tidak lagi menjabat sebagai kepala negara.
Ia menilai, salah satu opsi yang masuk akal adalah bergabung dengan partai politik yang selama ini memiliki peran dalam dinamika politik nasional.
"Joko Widodo membutuhkan wadah untuk bisa mempertahankan eksistensinya dalam politik Indonesia. Sehingga perlu bergabung dengan salah satu partai politik yang selama ini selalu memberikan warna dalam politik Indonesia," pungkas Fernando.
Jokowi Bilang Hubungannya dengan Megawati Baik-baik saja, Pengamat: Bertolak Belakang dari Kenyataan
Pernyataan Jokowi yang menyebut hubungannya dengan Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani baik-baik saja menjadi sorotan.
Ucapan itu dinilai bertolak belakang dari kenyataan.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan nyatanya Megawati selaku Ketua Umum PDIP telah memecat Jokowi dari kader PDIP.
"Klaim Jokowi, khususnya dengan Megawati, tampaknya bertolak belakang dengan realitas sebenarnya. Sebab, kalau hubungannya baik-baik saja, tentu Megawati tidak memecat Jokowi sebagai kader PDIP dengan tidak hormat," ujar Jamiluddin saat dikonfirmasi, Sabtu (22/3/2025).
Jamiluddin mengatakan indikasi lainnya juga terlihat dari Megawati yang setiap pidato selalu menyerang Jokowi. Serangan itu meskipun tidak secara langsung ditujukan kepada Jokowi.
"Namun orang yang mendengarkannya tahu bahwa pesan pidato Megawati ditujukan kepada Jokowi," jelasnya.
Sama halnya dengan hubungan Jokowi dan Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDIP. Menurutnya, hubungan keduanya juga tidak dalam kondisi baik-baik saja.
Hanya saja Puan tidak menunjukkan lebih frontal seperti yang ditunjukkan ibunya Megawati.
Puan dalam berpolitik kiranya lebih mengikuti langgam ayahandanya Taufik Kiemas.
Meski pun ia tak suka, tapi tidak dipertontonkan di depan umum ungkapnya.
Ia menjelaskan Puan tidak frontal dalam berpolitik. Ketua DPR RI itu dipermukaan cenderung berpolitik akomodatif dan terkesan berupaya merangkul, termasuk terhadap lawan politiknya.
Karena itu, lanjut dia, dipermukaan bisa saja hubungan Jokowi dengan Puan tampak seolah baik-baik saja. Akan tetapi, realitasnya justru menunjukkan sebaliknya.
"Jadi, hubungan Jokowi dengan Megawati dan Puan bukan baik-baik saja. Hubungan mereka justru semakin hangat, seperti barah yang kapan saja bisa terbakar. Hubungan Jokowi, terutama dengan Megawati sudah seperti patah arang. Karena itu, sudah sulit untuk disambung kembali," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi menghadiri buka bersama dengan jajaran DPP Partai NasDem di NasDem Tower.
Awalnya Jokowi ditanya soal kehangatan hubungan dengan PDIP pasca memanasnya situasi belakangan ini.
"Hubungannya memang hangat betul, emang hangat, dengan Mba Puan hangat," kata Jokowi kepada wartawan, Jumat (21/3/2025).
Setelah itu, Jokowi menjawab apakah ada kemungkinan bertemu dengan Megawati setelah hari ini duduk satu meja dengan Puan.
"Ya belum (ada rencana), tapi ke depan saya kira akan baik baik saja," tandasnya.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Muslim Arbi: Jokowi Punya Agenda Hancurkan Prabowo
Rismon Sianipar: Jokowi Pengecut Tak Berani Pamerkan Ijazah Asli
Ijazah Jokowi Palsu Dibenarkan Teman Dekat Putri Dekan Kehutanan UGM
Cuitan Lawas Tampol Fahri Hamzah yang Kini Rangkap Jabatan, Netizen: Selama Ini Berisik karena Belum Kebagian