murianetwork.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asyari, mengonfirmasi bahwa surat suara yang beredar di Taiwan adalah surat suara yang dikeluarkan KPU.
Meski demikian, Hasyim menyatakan adanya ketidaksesuaian dalam prosedur pengirimannya.
Menurut Hasyim, surat suara yang telah dicoblos oleh warga Indonesia di Taiwan melalui pos dianggap tidak sah dan dianggap sebagai surat suara yang rusak.
Baca Juga: WOW! Bandung Punya Tempat Wisata Seindah Ini, Cocok Banget untuk Camping di Malam Tahun Baru
Sebagai tanggapan, KPU berencana mendistribusikan Surat Suara Baru sesuai dengan jumlah lembaran kertas suara yang telah dinyatakan rusak.
Hasyim menjelaskan bahwa surat suara yang telah dikirim oleh PPLN (Perwakilan Republik Indonesia) tidak sesuai dengan aturan pengiriman yang telah ditentukan oleh KPU.
Menurut aturan, pengiriman seharusnya baru dimulai pada 2 hingga 11 Januari, namun PPLN telah mengirimkan 31.276 lembar surat suara lebih awal, baik untuk Pemilu DPR maupun pemilu presiden.
Baca Juga: Dua Rumah di Rajadesa Ciamis Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta
Untuk membedakan surat suara yang sudah terlanjur dikirimkan lebih awal, KPU akan memberikan kode atau tanda khusus pada 31.276 lembar surat suara tersebut.
“Hal serupa juga akan dilakukan terhadap 143.849 lembar surat suara yang belum dikirimkan,” ujar Hasyim
Masing-masing surat suara yang belum terkirim akan diberikan tanda atau kode khusus, dan membedakannya dari yang sudah terkirim.
Baca Juga: Pasca Libur Natal, Ribuan Orang Rela Antri Berjam-jam di Mapolres Tasikmalaya untuk Dapatkan SKCK
“Langkah ini diambil untuk memastikan adanya perbedaan antara surat suara yang dianggap rusak dan yang dianggap tidak rusak atau sah,” tambahnya
Surat suara yang telah dikirimkan tanpa tanda atau kode khusus dianggap rusak dan tidak sah, dan akan diperhitungkan dalam penghitungan suara.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: insiden24.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar