Sebut Ada Profesor Nyinyiri Kopdes Merah Putih, Presiden Prabowo Sentil Guru Besar Unair?

- Kamis, 24 April 2025 | 14:30 WIB
Sebut Ada Profesor Nyinyiri Kopdes Merah Putih, Presiden Prabowo Sentil Guru Besar Unair?




MURIANETWORK.COM - Terkait rencana pemerintah membentuk 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto menyindir adanya profesor yang menyebut langkah itu tidak berguna.


"Saya baca kemarin ada profesor yang tanya, enggak ada gunanya koperasi di desa, koperasi yang kita canangkan. Minimal 70 ribu koperasi (Kopdes) Merah Putih baru, kalau bisa 80 ribu," kata Prabowo saat meluncurkan Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025).


Prabowo mengulang pernyataan sang profesor yang menyebut Kopdes Merah Putih, tidak berguna. 


"Katanya tak ada gunanya," kata Pabowo dengan nada tegas.


Namun demikian, Prabowo mengaku tidak mau pusing dengan pendapat profesor tersebut. 


Pasalnya, dia meyakini, masih banyak orang yang setuju dengan gagasan Kopdes Merah Putih. 


Karena menggelorakan kembali semangat saling membantu atau gotong-royong.


"Saya khawatir darimana pribadi-pribadi semacam itu. Tapi enggak apa-apa. Kita demokrasi, silakan. Yang mau menyerah, silakan. Yang mau nyinyir, silakan. Yang mau kerja, ayo sama-sama kita," tutur Prabowo


Di sisi lain, Prabowo mengaku sangat menghormati pandangan dari profesor tersebut. 


Diharapkan, mereka yang tak sepakat bisa membuka diri untuk bersama-sama membangun bangsa.


"Puluhan tahun keluhan rakyat. Kita hormati pendapat dia. Nanti dia akan terbuka matanya. Dan mudah-mudahan hatinya juga terbuka. Puluhan tahun, keluhan rakyat itu menurunkan semangat kita. Ini adalah aneh," ungkapnya.


Dia mengatakan, keberadaan Kopdes Merah Putih punya tujuan mulia yakni membantu petani yang memiliki keterbatasan. 


Misalnya, membantu pemasaran hasil panen petani dengan harga bagus, hingga memfasilitasi petani yang mengalami kesulitan dalam banyak hal.


"Nanti di tiap koperasi itu kita bangun gudang. Berapapun hasil dari petani di desa, akan aman. Karena sudah ada gudang atau kamar pendingin. Kita juga minimal bantu truk agar seluruh hasil pertanian di desa mudah dipasarkan," kata dia.


Sebelumnya, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rahma Gafmi mengkritik rencana pemerintah membentuk 80 ribu Kopdes Merah Putih selama Mei-Juni 2025 dengan modal awal totalnya Rp400 triliun. 


Ditargetkan terjadi perputaran uang senilai Rp2.000 triliun dalam dua tahun.


“Menurut saya itu sangat tidak masuk akal dan tidak logis. Karena orang berbisnis itu kan hitung-hitungannya bukan untungnya duluan. Orang bisnis itu harus berpikir dulu bagaimana model bisnisnya, seperti apa tata kelolanya, lalu juga visibilitasnya. Apa semua itu sudah dilakukan?” kata Rahma.


Model bisnis Kopdes Merah Putih, menurut Rahma, harus dijabarkan lebih dulu, termasuk menganalisis SWOT.


“Juga, tantangan-tantangan Kopdes Merah Putih itu apa saja, semua ini harus ada analisisnya. Namanya, analisa SWOT. 


Nah, matangkan dulu grand design-nya seperti apa, visibilitasnya seperti apa, juga untung-ruginya harus dipikirkan sedari awal. Jangan cuma tetapkan laba atau untungnya dulu yang dipikirkan,” sentilnya.


Sumber: Inilah

Komentar