MURIANETWORK.COM - Pernyataan sikap Forum Purnawirawan TNI yang menginisiasi pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wapres RI terus menggelinding. Apa yang harus dilakukan Gibran?
Seperti diketahui, sejumlah purnawirawan, terdiri dari 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel, membuat pernyataan sikap yang intinya mendesak pelengseran Gibran.
Inisiasi tersebut terus menggelinding karena ada nama-nama besar mantan jenderal yang turut mendukung wacana tersebut.
Di antara para purnawirawan itu ada Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno (Mantan Wapres dan Panglima TNI), Jenderal TNI (Purn) Fachrul Rozi (Mantan Menteri Agama), Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto (Mantan KSAD), Laksamana TNI (Purn) Slamet Subijanto (Mantan KSAL), dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan (Mantan KSAU).
Try Sutrisno–seperti disampaikan analis politik dan militer Slamet Ginting–menegaskan bahwa dirinya pernah diangkat jadi Wapres di era Soeharto.
“Pendahulu-pendahulu saya juga orang hebat semuanya. Anda catatlah semuanya. Tapi begitu yang sekarang saya mau ngomong apalagi,” ujar Try Sutrisno, seperti ditirukan Slamet Ginting.
Menurut Direktur Eksekutif Center for Economic and Democracy Studies (CEDeS), Zaenul Ula, kegelisahan para purnawirawan TNI tersebut adalah hal yang wajar.
Sebab, sebagai prajurit, mereka akan selalu memikirkan nasib bangsa dan negara ke depan.
“Kita layak apresiasi, meski sudah purnawirawan mereka masih mencoba memberikan sumbangsih pemikiran,” ujar Zaenul Ula kepada The Asian Post, Kamis (24/4).
Untuk itu, Zaenul menyarankan kepada Gibran untuk membuktikan bahwa dia juga hebat seperti para pendahulunya.
Masyarakat banyak juga menunggu bukti nyata, jangan hanya bagi-bagi susu dan sembako.
“Jelek-jelek gitu Mas Gibran kan lulusan luar negeri loh, Pak Try. Harusnya dia punya kelebihan dong. Buktikan untuk meng-counter sikap publik yang under-estimate terhadapnya,” tuturnya.
Zaenul lantas mengajukan opsi sebagai “ladang pembuktian” Gibran bahwa dirinya mampu dan hebat, yakni menjadi negosiator tarif impor ke AS yang digagas Presiden Donald Trump.
“Coba minta ke Pak Prabowo untuk maju sebagai negosiator tarif impor Donald Trump. Gantikan Tim Negosiator Pemerintah yang alih-alih berhasil menurunkan tarif, malah jadi naik,” saran Zaenul.
Saat ini, Tim Negosiator Pemerintah RI untuk melobi Trump soal tarif impor ke AS antara lain, Menko Ekuin Erlangga Hartarto, Wamenkeu Thomas Djiwandono, dan Wakil Ketua DEN Marie Elka Pangestu.
“Jika Mas Gibran berhasil melobi Trump, dengan menurunkan tarif impor ke AS untuk Indonesia, Pak Try dan para purnawiran lain tentu tak akan banyak bicara lagi,” tutupnya.
***
Wiranto Menghadap Prabowo Bahas 8 Poin Tuntutan Purnawirawan Jenderal TNI
Penasihat khusus Presiden bidang politik dan keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto menyebut Presiden RI Jenderal TNI (HOR) (Purn) Prabowo Subianto menghormati sikap delapan poin tuntutan Forum Purnawirawan TNI.
Beberapa poin dalam tuntutan itu ialah permintaan kembali menganut naskah UUD 1945 yang asli, melakukan kocok ulang kabinet bagi menteri yang diduga korupsi, hingga mengusulkan pergantian Wapres RI Gibran Rakabuming Raka ke MPR.
"Memang saran itu disampaikan oleh Forum para Purnawirawan TNI, para jenderal, para kolonel, ya ditandatangani, disampaikan secara terbuka, betul kan? Terbuka, secara meluas, ya. Nah di sini tentunya presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu," kata Wiranto usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/4).
Wiranto menyampaikan bahwa perbedaan pandangan merupakan hal yang lumrah dalam demokrasi. Prabowo pun, disebutnya, sangat menghormati hal tersebut.
Prabowo tak bisa respons dengan spontan
Meskipun menghormati tuntutan dari Forum Purnawirawan TNI itu, namun Wiranto menyebut Prabowo dalam kapasitasnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tak bisa serta merta menjawab itu dengan spontan.
Ia menyebut Prabowo harus mempelajari terlebih dulu isi dari tuntutan tersebut, mengingat poin dari tuntutan merupakan masalah yang fundamental.
"Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan, masalah yang sangat fundamental," ucapnya.
Prabowo akan dengar masukan
Selain itu, Wiranto juga menyebut bahwa Prabowo akan mendengarkan dari berbagai sumber dalam pengambilan keputusannya.
"Harus banyak sumber-sumber lain yang beliau dengarkan. Juga beliau memberi keputusan bukan hanya fokus kepada satu bidang, banyak bidang-bidang lain yang harus dipertimbangkan presiden sebelum mengambil keputusan," ujar dia.
Lalu, sambung Wiranto, Prabowo juga berpesan agar masyarakat tidak mudah terpancing dalam polemik yang berkembang di media sosial.
Ia menekankan hal itu sangatlah penting guna menghindari kegaduhan yang dapat mengganggu kebersamaan sebagai sebuah bangsa.
👇👇
Sumber: AsianPost
Artikel Terkait
Ini Deretan Sosok Jenderal Purnawirawan TNI yang Desak Wapres Gibran Dicopot!
Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Skripsi Jokowi: Berani Saya Pastikan 99% Itu Palsu
Kaesang Disebut Jadi Stafsus Gibran, Golkar: Enggak Ada yang Larang
Upaya Jokowi Poles Citra Gibran Gagal Total