HALLO.DEPOK.ID - Pembunuhan satu keluarga yang mengguncang Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, memperlihatkan sisi gelap konflik bisnis.
Dalam pembunuhan tragis ini, Eeng Praza (48) menjadi pelaku tunggal yang mengakhiri nyawa satu keluarga, terutama ayah, nenek, dan dua anak.
Kronologi Pembunuhan: Ketegangan Bisnis Menjadi Pemicu
Menurut Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo, Eeng mengakui perbuatannya karena terlibat konflik bisnis dengan korban, Heri (40).
Mereka terlibat dalam investasi handphone tanpa titik terang.
Pada hari kejadian, Eeng datang menagih investasinya, memicu pertengkaran yang berujung pada kekerasan.
Perkelahian Menyisakan Tragedi.
Baca Juga: Tragedi Pembunuhan Empat Anak, Makam yang Menyimpan Duka Mendalam di TPU Perigi Depok
Pertengkaran antara Eeng dan Heri menjadi semakin intens, dan Eeng kemudian menyerang Heri dengan menggunakan kayu.
Nenek Zura (70), yang berusaha menolong, juga menjadi korban kejam Eeng.
Keduanya tewas di dalam rumah mereka.
Tragedi Merambah ke Dua Anak dan Kepanasan Emosi Eeng
Eeng, yang khawatir dua anak korban akan melaporkan kejadian tersebut, juga menghajar mereka hingga tewas.
Motif pembunuhan bukanlah perampokan, meskipun Eeng mengambil handphone korban untuk menghilangkan jejaknya.
Barang Bukti dan Penangkapan Eeng.
Polisi berhasil menyita barang bukti, termasuk kayu dan besi ulir yang digunakan Eeng dalam aksi kejamnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar