murianetwork.com- Jelang Pemilihan Umum (pemilu) 2024, banyak cara dilakukan caleg agar memperoleh dukungan masyarakat termasuk pemaksaan.
Di Riau saat ini sedang viral ada pesan singkat yang beredar di WhatsApp grup kalangan pangkalan, terkait pemaksaan memilih salah satu Caleg yang akan maju pada Pemilu 2024.
Pemilik pangkalan gas LPG diduga mendapatkan pemaksaan untuk mengkampanyekan dukungan kepada Pasangan Calon Presiden (Capres) 02 dan Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Muhamad Nasir yang maju Pemilu 2024.
Baca Juga: Main Game Tanpa Gangguan? Intip 10 Tips Jitu Mengatasi Crash Aplikasi Android
Warga berinisial SQ mengatakan, pemaksaan itu disampaikan melalui pesan . Dimana, melalui agen-agen, pangkalan gas LPG harus membuat spanduk dan video dukungan, serta menghadiri acara kampanye yang bersangkutan.
"Ada pemaksaan melalui agen-agen kepada pangkalan gas LPG untuk membuat spanduk dan video kampanye mendukung Muhammad Nasir dan Capres 02 di Dapil Riau 2.
Pemaksaan itu disampaikan digrup oleh oknum yang mengatasnamakan Pertamina dan Hiswana LPG Riau," ujarnya.
Menurutnya, apabila menolak, maka oknum yang menyampaikan pesan tersebut mengancam akan memutuskan penyaluran gas LPG ke pangkalan dan pemblokiran.
Baca Juga: Trik Sakti Mengubah HP Jadi Mouse dan Keyboard dalam Sekejap
Diketahui Nasir duduk di Komisi VII yang membidangi sektor energi dan sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup
"Mohon maaf sebelumnya Bapak/Ibu. Hal yang diminta pihak pertamina itu memang sudah aturan yang harus kita ikuti. kami dari pihak agen juga mau tidak mau (memaksa) Bapak/Ibu untuk mengikuti aturan yang diminta tersebut. Jika tidak agen akan diblok dan imbasnya langsung ke pangkalan. jadi untuk itu mohon pengertian dan kerjasamanya ya Bapak/Ibu," ujar pesan yang tercantum dalam grup yang dimaksud SQ dikutip dari Riauoline.com
SQ menyebutkan, terkait hal ini pihaknya sudah menyampaikan laporan kepada Bawaslu Riau.
"Kita sudah laporkan beserta bukti-bukti video dan spanduk serta percakapan WhatsApp terkait pemaksaan dan ancaman itu," jelasnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: cariaku.com
Artikel Terkait
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar