Nusantara62 - Berikut lanjutan Kisah Putri Kumalasari, Cerita Rakyat Kalimantan Utara:
“Ampun, Yang Mulia. Dalam pernikahan dan pesta nanti, Ujang harus ada pendampingnya.”
“Benar, dia harus ada pendampingnya. Lalu, menurut kalian siapa?”
Baca Juga: Cerita Rakyat NTB, Legenda Embung Puntiq, Makam Keramat Tanpa Jenazah di Selong Semoyong
“Ampun, Yang Mulia. Hamba menunggu perintah Paduka. Hamba setuju siapa saja yang akan diperintahkan menjadi pendamping calon pengantin pria.”
“Saya usul, bagaimana kalau salah satu dari kalian yang menjadi pendampingnya?”
“Ampun, Yang Mulia. Hamba yang hadir di sini semua setuju dengan pilihan Paduka.”
“Baiklah. Selain pendamping pada acara pernikahan, saya juga ingin menyenangkan calon menantu saya”.
”Saya anggap Ujang itu luar biasa.Orang-orang seperti dia itu tidak boleh dipandang dengan sebelah mata. Dia atau mereka itu adalah yatim piatu. Wajib bagi kita ikut bertanggung jawab terhadap masa depan mereka.”
“Baik, Yang Mulia. Hamba setuju dengan pendapat Paduka.”
Baca Juga: Cerita Rakyat Jawa Timur, Jaka Prabangkara, Pelukis Muda Berbudi yang Disingkirkan Raja Majapahit
“Bagaimana kalau dalam pesta pernikahan nanti, selain hiburan, kita berikan santunan kepada anak yatim piatu di negeri ini?”
“Hamba setuju, Yang Mulia.”
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nusantara62.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Dapat Info dari KPK, Faisal Basri Sebut Bobby - Airlangga Terlibat Penyelundupan Nikel Rugikan Negara Ratusan Triliun
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?