BMKG Dorong Perguruan Tinggi dan Praktisi Kebencanaan Perkuat Pengelolaan Ilmu Pengetahuan Bencana Alam, Ini Tujuannya

- Senin, 15 Januari 2024 | 02:01 WIB
BMKG Dorong Perguruan Tinggi dan Praktisi Kebencanaan Perkuat Pengelolaan Ilmu Pengetahuan Bencana Alam, Ini Tujuannya


murianetwork.com | Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mendorong Kementerian/Lembaga, Perguruan Tinggi dan praktisi kebencanaan memperkuat pengelolaan ilmu pengetahuan bencana alam di Indonesia.

Menurutnya, pengelolaan ilmu pengetahuan yang tepat, akan membawa dampak yang besar bagi penguatan sistem peringatan dini bencana di Indonesia.

Hal ini akan semakin meminimalisir dampak kerugian dan mempercepat terwujudnya zero victim.

Baca Juga: BMKG Unggah di Medsos Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 6,4 Mengguncang Bantul DIY Kedalaman 25 Km

"Saya berharap pengelolaan ilmu pengetahuan ini dapat disinergikan dan semakin kuat. Berbeda pandangan dan analisis itu wajar, berbeda itu adalah kekayaan, namun bagaimana perbedaan itu bisa saling melengkapi angle pemahaman yang lebih komprehensif," ungkap Dwikorita dalam keterangannya, Jumat (12/1/2024).

Ia meyakini, bahwa pengelolaan ilmu pengetahuan di Indonesia sangat kuat lantaran arena atau medan yang dihadapi cukup kompleks dan luas.

Pengetahuan secara scientist ini, kata dia, jika disinergikan dengan pengetahuan lokal akan semakin memperkuat sistem peringatan dini yang dimiliki Indonesia.

Baca Juga: Gelombang Panas Asia, BMKG Sebut Indonesia Tidak Akan Mengalami Hal Serupa Seperti Negara Lain, Baca Alasannya

"Saya yakin baik BRIN, Badan Geologi, ITB, UI, ITS, UGM bersama BMKG memiliki banyak sekali pengetahuan, jika ini disinergikan bersama, maka sebuah peristiwa bencana dapat kita lihat secara multi-angle dan bisa saling memperkuat dan melengkapi," imbuhnya.

Penguatan pengelolaan ilmu pengetahuan ini pula, lanjut Dwikorita, yang menjadi alasan pembentukan konsorsium Gempabumi dan Tsunami Indonesia (KGTI) pada 2022 lalu.

Konsorsium ini berisi para pakar dan peneliti gempabumi dan tsunami dari berbagai Kementerian/Lembaga terkait, Perguruan Tinggi, dan praktisi kebencanaan.

Baca Juga: BMKG Melaporkan Terjadi Gempa Bumi Kekuatan Magnitudo 3,9 Mengguncang Pagar Alam di Sumatra Selatan

Kehadiran KGTI ini, tambahnya bertujuan semakin meningkatkan kemandirian bangsa untuk penguatan operasional Sistem Peringatan Dini Tsunami.

Adapun KGTI sendiri dibagi dalam tiga kelompok kerja yaitu, pertama kelompok kerja gempabumi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: solusiharian.com

Komentar