Api di Bukit Menoreh - Jilid 23 eps 41
Karya: SH Mintardja
Dalam pada itu Agung Sedayupun bertanya, “Lalu apa yang harus kita lakukan, Kiai?”
“Kalian bertiga pergi ke tempat Sekar Mirah. Aku akan tetap di sini melihat keadaan. Apabila keadaan telah memungkinkan, aku akan memberi tanda kepada Angger Untara.
Aku harap mereka telah siap di mulut padepokan ini. Dan mudah-mudahan sebentar lagi pasukannya yang berjalan kaki telah sampai pula di sini.”
Baca Juga: Pertarungan Membara Prajurit Jipang melawan Kelompok Lereng Merapi
Agung Sedayu, Swandaru, dan Wuranta mengangguk-anggukkan kepalanya. Kini mereka baru jelas akan perhitungan Ki Tanu Metir.
Ternyata perhitungannya kini telah mendekati kebenaran. Orang-orang Jipang dan orang-orang Tambak Wedi saling bertempur sendiri.
Ketiga anak muda itu dapat membayangkan, bagaimanakah akhir dari peristiwa ini. Untara akan hadir sebagai pihak ketiga.
Baca Juga: Terjadi Pertarungan Dahsyat di Lereng Merapi
Dan pertempuran akan menjadi semakin kisruh. Hanya prajurit-prajurit Pajang cukup berpengalaman sajalah yang akan dapat menyesuaikan dirinya dalam keadaan yang demikian.
“Apakah Kiai akan segera memberikan tanda itu?”
“O, jangan tergesa-gesa, Ngger. Kita menunggu kekuatan yang ada di padepokan ini berkurang.
Sebentar lagi maka orang-orang Jipang dan orang-orang padepokan ini akan sudah menjadi jauh susut. Dalam pertempuran serupa ini, maka korban akan cepat sekali berjatuhan,”
Agung Sedayu tidak menjawab. Yang menyahut kemudian adalah Swandaru, “Biarlah, kita biarkan saja mereka menumpas diri mereka sendiri.”
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tajuk24.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Dapat Info dari KPK, Faisal Basri Sebut Bobby - Airlangga Terlibat Penyelundupan Nikel Rugikan Negara Ratusan Triliun
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?