Nusantara62 – Berikut lanjutan Serat Ronggolawe, Cerita Rakyat Jawa Timur:
Setelah semua berkumpul, Raden Wijaya memasuki balai pertemuan dan diiringi oleh segenap abdi, dayang-dayang, dan pengawal lengkap.
Raden Wijaya duduk di kursi singgasana.
Baca Juga: Cerita Rakyat Sulawesi Utara, Legenda Mamanua dan Lumalundung, Peperangan Suku di Tondano, Bagian 1
Tak lama kemudian, Nambi yang telah diangkat sebagai Patih Majapahit memimpin penghormatan terhadap raja, "Salam hormat kami pada Baginda."
"Hormatmu, kuterima dengan senang hati. Bagaimana kabar kalian Paman? Kuharap semua baik-baik saja."
"Kami semua baik. Semua ini juga berkat doa dari Baginda dan juga Sang Hyang Widi," kata para hadirin serentak.
Baca Juga: Cerita Rakyat Betawi, Kisah Tragis Si Manis Jembatan Ancol
Setelah mengadakan salam pembuka, Raja Wijaya bertanya kepada Patih Nambi, "Setelah kuamati ternyata aku tidak melihat Ranggalawe datang untuk menghadapku. Ada apa sehingga ia tidak hadir ke hadapanku?"
"Ampun Baginda Raja. Hamba tidak diberi tahu alasan ketidakhadiran Adinda Ranggalawe di sini. Mungkin ia tidak hadir karena perlu istirahat setelah capai kerja."
Raja Wijaya tampak maklum dengan penjelasan Patih Nambi sehingga beliau tidak ingin bertanya lebih lanjut.
Baca Juga: Adoman, Cerita Rakyat Aceh tentang Bhakti Anak yang Mirip Monyet kepada Orangtua
Raja Wijaya ingin melanjutkan pertemuan itu untuk membahas masalah lain.
Namun, Raja Wijaya belum mulai bicara dari luar ruang balai pertemuan terdengar suara gaduh.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nusantara62.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Dapat Info dari KPK, Faisal Basri Sebut Bobby - Airlangga Terlibat Penyelundupan Nikel Rugikan Negara Ratusan Triliun
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?