Fakta Menarik Mengenai Burung Shoebill, Burung Langka yang Termasuk Hewan Purba dan Asli Afrika

- Rabu, 24 Januari 2024 | 05:31 WIB
Fakta Menarik Mengenai Burung Shoebill, Burung Langka yang Termasuk Hewan Purba dan Asli Afrika

BanyuwangiNetwork.com - Burung Shoebill merupakan hewan yang unik dan jarang ditemui di Indonesia.

Burung ini memang tidak bisa ditemukan di sembarang tempat karena hewan ini termasuk endemik di wilayah Afrika.

Shoebill berasal dari beberapa wilayah seperti Sudan, Rwanda, Uganda dan Zambia.

Burung endemik Afrika ini termasuk jenis burung rawa yang hampir punah karena habitatnya sudah banyak yang rusak dan sering menjadi hewan buruan.

Nama shoebill berasal dari shoe yang berarti sepatu dan bill yang berarti paruh burung.

Baca Juga: Mengalahkan Burung Peregrine Falcon, Inilah Hewan yang Memiliki Kecepatan Tertinggi di Dunia Menurut Ilmuwan

Nama itu didapatkan karena bentuk paruhnya yang mirip sepatu, parung burung Shoebill memiliki panjang sekitar 24 cm dengan lebar 20 cm.

Burung shoebil memiliki kesamaan dengan burung pelikan dan bangau, tapi menurut penelitian dari sampel DNA burung shoebill lebih berkerabat dengan burung pelikan.

Hewan ini bisa mencapai tinggi 1,5 meter dengan berat sekitar empat hingga tujuh kilogram.

Burung shoebill memiliki panjang berkisar 100-140 cm dari ekor hingga paruh, dan bentangan sayapnya sekitar 230-260 cm.

Hewan ini memiliki kebiasaan yaitu menetap di suatu daerah dengan waktu yang lama, burung ini akan pindah jika pasokan makanannya habis atau jika daerah itu telah dikunjungi manusia.

Baca Juga: 3 Wisata Pulau di Banten dengan Fasilitas Super Lengkap, Ada yang Jadi Tempat Tinggal Kawanan Burung

Hal yang unik dari burung ini adalah kebiasaan yang diam seperti patung, burung shoebill akan diam selama berjam-jam untuk menunggu mangsanya datang.

Fakta menarik lainnya yaitu burung ini akan membuang kotorannya ke kaki sendiri, hal itu dilakukan agar menjaga suhu tubuhnya tetap stabil.

Salah satu kebiasaan soliter burung ini adalah enggan bersaudara, sampai sampai mereka dapat membunuh kerabatnya supaya bisa menguasai seluruh pasokan makanan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: banyuwangi.jatimnetwork.com

Komentar