Legenda Kyai Ageng Danalaya, Ikatan Cinta Pangeran Meleng dan Raden Ajeng Danawati, Bagian 5

Sunday, 28 January 2024
Legenda Kyai Ageng Danalaya, Ikatan Cinta Pangeran Meleng dan Raden Ajeng Danawati, Bagian 5
Legenda Kyai Ageng Danalaya, Ikatan Cinta Pangeran Meleng dan Raden Ajeng Danawati, Bagian 5

Nusantara62 – Berikut lanjutan Legenda Kyai Ageng Danalaya, Cerita Rakyat Jawa Tengah:

Kebulatan hati  untuk mencurahkan isi hatinya akhirnya tidak dapat ditahan lagi.

Pada suatu ketika yang baik dan indah, di saat beristirahat berdua, pada kesempatan itulah Pangeran Meleng mencurahkan isi hatinya kepada Raden Ajeng Danawati menyatakan cintanya kepada Raden Ajeng Danawati.

Baca Juga: Cerita Rakyat Sumatera Utara, Asal Mula Senandung Bilah, Cinta yang Terhempas di Labuhanbatu

Mendengarkan pernyataan yang telah lama ditunggu-tunggunya itu, Raden Ajeng Danawati berlari menjauh sambil menangis karena tidak mampu manahan perasaan hatinya, gembira bersyukur, malu, takut bercampur menjadi satu, sehingga dia tidak mampu berkata-kata menjawab pernyataan Pangeran Meleng yang tulus Itu.

”Ohhh, maafkanlah kanda, bila ada kata-kata kanda yang tidak berkenan di hati dinda', kata Pangeran Meleng setelah melihat sikap Raden Ajeng Danawati demikian itu.

Katanya melanjutkan : 'Memang itulah isi hati kanda yang suci yang telah lama kanda pendam di dalam lubuk hati kanda yang paling dalam'

Baca Juga: Cerita Rakyat Sumatera Utara, Dongeng Terjadinya Dua Danau di Lintong ni Huta, Sakit Hati Sang Adik

'Ohhh ... tidak kanda, tidak | Benarkah kanda mencintai dinda ? Jawab Raden Ajeng Danawati dengan suara gemetar diliputi rasa yang dia sendiri tidak mengetahui apa sebabnya. '

”Kanda mengetahui sendiri keadaan dinda: tidak mempunyai rumah, orang tua, hidup mengembara tidak tentu tujuan, badan rusak tidak terurus, tidak berderajat dan berpangkat. ”

”Apakah tidak menyesal apabila nanti dinda tidak dapat membahagiakan kanda ? Apakah sudah kanda pikirkan masak-masak akibatnya nanti ?'

Baca Juga: Cerita Rakyat NTT, Legenda Nunduk Loke Nggerang, Kisah Pilu dari Tanah Manggarai

'Aduh ..... banyak benar pertanyaan dinda. Dengarkanlah dinda! Dengarkanlah sumpah kanda, demi bumi dan langit, di dunia ini hanya dindalah yang menjadi tempat curahan cintaku.”

”Lihatlah keadaan kanda ini, dinda tersayang, sama dengan keadaan dinda. Sama-sama kita dalam penderitaan. ”

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nusantara62.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini