Melihat APBN semakin berat menopang fiskal, terlebih ada 800 triliun yang harus dibayar pemerintah 2025 ini.
Oleh sebab itu, pakar ekonomi Faisal Basri mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam mengeluarkan dana negara untuk infrastruktur yang kurang bermanfaat bagi rakyat seperti pembangunan IKN.
"Perlu ada pengekangan diri dulu, self restrain. Kita harus membangun dengan fondasi yang lebih baik dahulukan kepentingan rakyat," kata Faisal Basri dikutip dalam akun Youtube Novel Baswedan, Senin (17/6).
Faisal mengatakan persoalan mendasar ekonomi di Indonesia cukup kompleks dan pemerintah maupun masyaramat tidak bisa berbuat banyak untuk menopang ekonomi nasional.
"Kalau fiskal kita lemah, kita membawa perekonomian akan berbahaya. Maksudnya kalau pemerintah itu, utang, utang, utang, utang terus, sementara kemampuan kita membayar utangnya lemah, karena penerimaan pajaknya tidak proporsional dengan pengeluaran, itu maka fiskal kita mulai rapuh," urainya.
Ia memprediksi jika pemerintah tetap menghamburkan uang negara kepada infrastruktur yang tidak penting, maka 2026 krisis akan meledak.
Artikel Terkait
Tersangka Can Burgo Dibekuk Polres Lubuk Linggau, Begini Kronologi Pencurian HP Vivo Y19S yang Terekam Mengerikan
Honda Zero Alpha Resmi Dipasarkan di Indonesia: Desain Futuristik & Jarak 482 Km!
Fakta Mencengangkan di Balik Proyek Whoosh: Biaya per KM Tembus Rp 800 Miliar, KPK Buru Dalih Mark Up!
Turunkan Kolesterol dengan Cepat? Rahasianya Ada di Superfood Satu Ini!