Melansir Bloomberg, Selasa (9/7/2024), dalam laporan yang dipimpin Australia yang diterbitkan pada Selasa pagi, badan keamanan siber dan intelijen untuk AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman mengatakan bahwa APT40 telah berulang kali menargetkan pemerintah di seluruh Indo-Pasifik.
Dalam laporannya, disebut bahwa kelompok itu mampu mencuri ratusan nama pengguna dan kata sandi (password) unik dalam satu insiden pada April 2022, serta mencegat kode otentikasi multifaktor.
"Agensi penulis menilai bahwa kelompok ini melakukan operasi dunia maya yang berbahaya untuk Kementerian Keamanan Negara," kata laporan itu.
Lebih lanjut, laporan tersebut juga menambahkan bahwa APT40 lebih sering mengeksploitasi kerentanan dalam infrastruktur yang dihadapi publik daripada menggunakan teknik yang membutuhkan interaksi pengguna, seperti phishing.
Bloomberg menyebut bahwa jarang bagi Australia yang secara eksplisit menuduh pemerintah China terlibat dalam serangan dunia maya, terutama setelah peningkatan hubungan antara Canberra dan Beijing sejak pemilihan administrasi Buruh kiri-tengah pada Mei 2022.
Pada Juni, Perdana Menteri China, Li Qiang, menjadi pejabat senioritas pertamanya yang mengunjungi Australia dalam lebih dari tujuh tahun, sebuah tonggak utama dalam normalisasi hubungan diplomatik antara kedua negara.
Artikel Terkait
Sherly Tjoanda Diperiksa KPK, Ini Isu Korupsi yang Ditunggu-tunggu Publik!
Presiden Afrika Selatan Tiba di Indonesia, Disambut Tarian Hingga Dentuman! Apa Maknanya?
1,7 Triliun Rupiah Raib! Inilah Perhiasan Misterius yang Diculik dari Museum Louvre
Pertamina Buka Jalan Swasembada Energi, Begini Strategi Rahasianya