Tanah Warisan - Jilid 8 eps 20
Karya: SH Mintardja
Sebelum Ki Tambi menyahut, Ki Jagabaya, melangkah maju pula, “Aku sudah menggenggam senjata.”
“Nah, kau dengar Sekar Jagat,” teriak Ki Tambi yang perasaannya memang sedang melonjak-lonjak tidak karuan,
“Kami juga bersenjata seperti kalian. Apakah kau tidak melihat? Kami bukan kambing perahan yang dapat kau perlakukan sewenang-wenang.”
Baca Juga: Bramanti Dianggap Bersalah telah Membunuh Anak Buah Sekar Jagat
Panembahan Sekar Jagat mengerutkan keningnya, kemudian, “Tetapi aku sudah mendapat kekuasaan untuk melakukannya dari pemimpin tertinggi kalian, Ki Demang Candisari.”
“Omong kosong.”
“Bertanyalah kepadanya. Ia ada bersama kami.”
Temunggul mengerutkan keningnya. Tanpa sesadarnya ia maju, ketika ia melihat seseorang muncul dari belakang beberapa pengawal terpercaya Panembahan Sekar Jagat.
Baca Juga: Ki Tambi Berhasil Memasuki Benteng Kademangan Candisari
“Jadi kaukah itu Ki Demang?” teriak Temunggul.
Ki Demang yang kemudian berdiri disamping Panembahan Sekar Jagat menganggukkan kepalanya,
“Aku tidak akan berpura-pura lagi. Sebenarnyalah aku telah meletakkan perlindungan wilayah ini dari keganasan para penjahat di bawah kaki Panembahan Sekar Jagat.
Karena itu kalian jangan berbuat bodoh. Kalian harus mengorbankan anak Pruwita ini. Anak seorang pejudi, pemeras dan seorang penjahat yang licik tidak ada taranya.”
“Cukup,” teriak Temunggul dan Bramanti hampir berbareng. Sementara Temunggul berkata terus,
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tajuk24.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Dapat Info dari KPK, Faisal Basri Sebut Bobby - Airlangga Terlibat Penyelundupan Nikel Rugikan Negara Ratusan Triliun
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?