Mengenal Alat Musik Tradisional Indonesia, Angklung dan Sejarahnya Hingga diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia

- Sabtu, 30 Desember 2023 | 03:30 WIB
Mengenal Alat Musik Tradisional Indonesia, Angklung dan Sejarahnya Hingga diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia

murianetwork.com- Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terkenal dengan suara yang merdu dan menawan. Alat musik ini terbuat dari bambu dengan berbagai ukuran dan digunakan dengan cara diguncangkan.

Sejarah alat musik angklung telah melampaui generasi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.

Asal usul angklung dapat ditelusuri ke daerah Sunda, Jawa Barat. Konon, angklung pertama kali ditemukan oleh seorang petani di desa pada zaman dahulu.

Baca Juga: Membiasakan Rajin Menabung Akan Memberikan Manfaat Keuangan Dikemudian Hari

Si petani yang sedang bekerja di sawah, tiba-tiba mendengar suara indah dan harmonis yang berasal dari ayunan bambu yang tertimpa suara angin.

Ia pun penasaran dan mencoba menciptakan replika dari bunyi yang didengarnya. Inilah awal mula dari kemunculan alat musik angklung.

Pada awalnya, angklung hanya terdiri dari 2 atau 3 tabung bambu yang digunakan sebagai nada dasar. Namun seiring berjalannya waktu,

para pengrajin bambu di daerah Sunda mulai mengembangkan angklung menjadi alat musik yang lebih kompleks.

Mereka menambahkan lebih banyak tabung bambu yang menghasilkan berbagai macam nada.

Baca Juga: Perjuangan Indonesia Untuk Membebaskan Diri Dari Belanda,Upaya Diplomasi Melalui Perjanjian Roem-Royen

Dalam satu set angklung, biasanya terdiri dari 16 hingga 24 tabung bambu yang disusun sesuai dengan tangga nada.

Angklung bukan hanya menjadi alat musik biasa, tetapi juga digunakan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, upacara adat, dan festival seni.

Di Jawa Barat terdapat tradisi peduli lingkungan dengan menggunakan angklung sebagai media penyampaian pesan-pesan untuk memelihara alam.

Melalui bunyi angklung, masyarakat mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian alam dan menjadi sikap yang melekat pada kebudayaan Sunda.

Pencapaian terbesar angklung datang pada tahun 2010, ketika UNESCO mengakui angklung sebagai Warisan Budaya Dunia.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tentangguru.com

Komentar