Telan Dana 1,7 Triliun! Kawasan Hutan Seluas 26.070 Hektar Disulap Jadi Bendungan Terbesar di Kalimantan Selatan: Rampung Tahun?

- Minggu, 07 Januari 2024 | 17:31 WIB
Telan Dana 1,7 Triliun! Kawasan Hutan Seluas 26.070 Hektar Disulap Jadi Bendungan Terbesar di Kalimantan Selatan: Rampung Tahun?

murianetwork.com - Kalimantan Selatan, salah satu provinsi di Indonesia memiliki luas hutan yang sangat besar dan beragam.

Hutan-hutan ini tidak hanya menjadi sumber keanekaragaman hayati yang kaya, tetapi juga menyimpan potensi yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah transformasi kawasan hutan menjadi bendungan terbesar.

Baca Juga: 5 Kecamatan Penghasil Pisang Terbesar di Trenggalek: Juaranya Bukan Bendungan Apalagi Watulimo, Melainkan...

Kawasan hutan yang akan disulap jadi bendungan besar di Kalimantan Selatan ini pun memiliki luas sekitar kurang lebih 26.070 hektar.

Dalam proyek pembangunan bendungan ini, Kalimantan Selatan telah mempersiapkan dana senilai Rp1,7 triliun untuk merealisasikannya.

Kemudian, dilansir murianetwork.com dari laman sda.pu.go.id, pembangunan bendungan ini pun ditargetkan rampung pada tahun 2027.

Baca Juga: Telan Dana Rp556 Miliar, Bendungan di Kalimantan Timur Ini Pasok Kebutuhan Air Baku di Wilayah IKN, Apa Namanya?

Dimana saat ini progresnya masih dalam tahap penandatangan kontrak oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) pada tanggal 18 Desember 2023.

Adapun nama bendungan yang akan dibangun di Kalimantan Selatan ini pun direncanakan bernama Bendungan Riam Kiwa, yang lebih tepatnya berlokasi di Desa Angkipih dan Paramasan Bawah, Kec. Paramasan, Kab. Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memiliki rencana untuk memanfaatkan potensi air yang ada di kawasan hutan tersebut dengan membangun bendungan yang akan menjadi terbesar di daerah tersebut.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp1,69 Triliun! Bendungan di Trenggalek Ini Diresmikan Secara Virtual pada Tahun 2021, Apa Namanya?

Proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya air yang ada, seperti sungai-sungai besar yang melintasi hutan, sehingga dapat digunakan untuk keperluan irigasi, pembangkit listrik, dan suplai air bersih bagi masyarakat sekitar.

Namun, proyek ini tidak dilakukan dengan sembarangan. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan ekosistem hutan dan mempertahankan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jatimnetwork.com

Komentar