Ternyata Ini Sejarah Tersembunyi dari Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883 yang Meratakan Tanah Jawa dan Sumatera

- Minggu, 07 Januari 2024 | 20:31 WIB
Ternyata Ini Sejarah Tersembunyi dari Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883 yang Meratakan Tanah Jawa dan Sumatera

murianetwork.com - Kamu mungkin tidak secara langsung mengalami peristiwa mengerikan dari letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 silam.

Namun, kami berhasil menemukan salah satu sumber yang mengungkapkan peristiwa letusan Gunung Krakatau tersebut.

Sumber ini berasal dari Leeuwarder courant: surat kabar utama Friesland, yang berhasil dihimpun oleh delpher.nl.

Baca Juga: Bangunan Bersejarah, Mengulas Keunikan Masjid Kuno Kaujon Kota Serang Banten

Peristiwa mengerikan dari letusan Gunung Krakatau itu diceritakan kembali oleh koran tersebut pada tanggal 13 Agustus 1983, tepat satu abad pasca letusan.

Diceritakan bahwa letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 itu merupakan ledakan terbesar dalam sejarah umat manusia.

Bahkan, ledakan dahsyat yang menewaskan ribuan orang tersebut terasa hingga daratn Amerika.

Baca Juga: Punya Gaya Arsitektur Eropa, Ini 3 Gedung Peninggalan Belanda di Kota Serang, Ternyata Sudah Ada Sebelum Indonesia Merdeka

Dari cerita dalam koran tersebut, ledakan Gunung Krakatau menyebabkan kematian serta kehancuran di Jawa dan Sumatera.

Kalau itu, ahli vulkanologi amatir dan filsuf Dr. Acel Ridder dalam koran tersebut menyampaikan bahwa tidak ada ilmuwan yang dapat mengetahui sebelumnya kapan gunung berapi akan aktif.

"Anda hanya dapat mengetahuinya empat hingga lima jam sebelum letusannya," ujar Dr. Acel Ridder dalam koran tersebut.

Baca Juga: Bukan Keraton Kaibon, 4 Bangunan Bersejarah di Kota Serang ini Salah Satunya Ada Sejak Tahun 1556, Apa Itu?

Dengan waktu singkat seperti itu, Dr. Acel Ridder menyatakan bahwa hal tersebut sangat sulit untuk mencapai tingkat keselamatan.

Letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada Senin, 27 Agustus 1883 itu telah membuat pulau asli Krakatau lenyap dan hanya menyisakan kawahnya saja.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: proserang.com

Komentar