#Konsentrasi

Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka

Internasional

Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka

Sabtu, 19 April 2025 | 10:50 WIB
Bahlil Tanggapi Isu akan Gantikan Airlangga: Itu Hak Prerogatif Presiden

Politik

Bahlil Tanggapi Isu akan Gantikan Airlangga: Itu Hak Prerogatif Presiden

Jumat, 18 April 2025 | 14:35 WIB
Narasi Kelainan Seksual, Pakar Sebut Polisi Buka Celah Dokter Cabul Priguna Dapat Keringanan Hukum

Peristiwa

Narasi Kelainan Seksual, Pakar Sebut Polisi Buka Celah Dokter Cabul Priguna Dapat Keringanan Hukum

Minggu, 13 April 2025 | 10:15 WIB
Alasan Rismon Hasiholan Yakin Ijazah Jokowi Palsu, Tudingan Ahli Forensik Viral Lagi, UGM Bereaksi

Nasional

Alasan Rismon Hasiholan Yakin Ijazah Jokowi Palsu, Tudingan Ahli Forensik Viral Lagi, UGM Bereaksi

Selasa, 08 April 2025 | 23:35 WIB
Prabowo Serius Ingin Satukan Megawati dan Jokowi

Nasional

Prabowo Serius Ingin Satukan Megawati dan Jokowi

Minggu, 06 April 2025 | 18:55 WIB
Mengenang Zakaria bin Muhammad Amin: Ulama dan Tokoh Pejuang Riau

Nasional

Mengenang Zakaria bin Muhammad Amin: Ulama dan Tokoh Pejuang Riau

Jumat, 04 April 2025 | 16:25 WIB
Jokowi dan Gibran Diberi Karpet Merah Kekuasaan - Walau Melanggar Konstitusi

Nasional

Jokowi dan Gibran Diberi Karpet Merah Kekuasaan - Walau Melanggar Konstitusi

Jumat, 04 April 2025 | 14:10 WIB
Rangkap Jabatan Ganggu Kinerja BUMN

Politik

Rangkap Jabatan Ganggu Kinerja BUMN

Sabtu, 29 Maret 2025 | 06:15 WIB
Ambisi Gibran Bawa AI ke SMA hingga TK Jadi Sorotan Publik: Konyol dan Membahayakan, Wapres Makin Oleng!

Nasional

Ambisi Gibran Bawa AI ke SMA hingga TK Jadi Sorotan Publik: Konyol dan Membahayakan, Wapres Makin Oleng!

Senin, 24 Maret 2025 | 13:00 WIB
Mafia Migas Ancam Gulingkan Prabowo Jika Usut Tuntas Kasus Korupsi Pertamina?

Nasional

Mafia Migas Ancam Gulingkan Prabowo Jika Usut Tuntas Kasus Korupsi Pertamina?

Senin, 24 Maret 2025 | 06:05 WIB
Omong Kosong Dwi Fungsi ABRI Rebound

Nasional

Omong Kosong Dwi Fungsi ABRI Rebound

Kamis, 20 Maret 2025 | 17:35 WIB
Selamat Tinggal Kolonialisme Keuangan Indonesia

Nasional

Selamat Tinggal Kolonialisme Keuangan Indonesia

Kamis, 20 Maret 2025 | 17:05 WIB
Rahasia Pencerahan Para Nabi dan Ilmuwan

Nasional

Rahasia Pencerahan Para Nabi dan Ilmuwan

Rabu, 19 Maret 2025 | 00:35 WIB
Airlangga Bantah Isu Reshuffle: Saya Tetap Bekerja Tidak Ada Rencana Mundur!

Politik

Airlangga Bantah Isu Reshuffle: Saya Tetap Bekerja Tidak Ada Rencana Mundur!

Selasa, 18 Maret 2025 | 17:00 WIB
Connie Rahakundini Sebut Nama Dari Rusia, Singgung Penyataan Karen Mantan Direktur Utama Pertamina

Nasional

Connie Rahakundini Sebut Nama Dari Rusia, Singgung Penyataan Karen Mantan Direktur Utama Pertamina

Rabu, 12 Maret 2025 | 22:30 WIB
Connie Sebut Nama dari Rusia, Singgung Penyataan Karen Mantan Dirut Pertamina

Politik

Connie Sebut Nama dari Rusia, Singgung Penyataan Karen Mantan Dirut Pertamina

Rabu, 12 Maret 2025 | 21:00 WIB
Filipina Siapkan 7.000 Personel Polisi buat Tangkap Mantan Presiden Duterte

Internasional

Filipina Siapkan 7.000 Personel Polisi buat Tangkap Mantan Presiden Duterte

Senin, 10 Maret 2025 | 20:15 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:55 WIB
Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Nasional

Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:05 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Nasional

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:30 WIB
Ketika Bung Bowo Merasa Mirip Bung Karno

Nasional

Ketika Bung Bowo Merasa Mirip Bung Karno

Senin, 24 Februari 2025 | 14:10 WIB
Waduh! Status Megawati Sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN dan BPIP Digugat, Kenapa?

Hukum

Waduh! Status Megawati Sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN dan BPIP Digugat, Kenapa?

Minggu, 23 Februari 2025 | 15:25 WIB
Status Megawati Sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN dan BPIP Digugat

Nasional

Status Megawati Sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN dan BPIP Digugat

Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:35 WIB
Ubedilah Badrun Kritik Kebijakan Kampus Mengelola Tambang: Makin Ngaco dan Aneh

Nasional

Ubedilah Badrun Kritik Kebijakan Kampus Mengelola Tambang: Makin Ngaco dan Aneh

Kamis, 20 Februari 2025 | 05:40 WIB
Komjen Pol Oegroseno Membuka Turnamen Tenis Meja dalam rangka Dies Natalis Universitas Paramadina

Nasional

Komjen Pol Oegroseno Membuka Turnamen Tenis Meja dalam rangka Dies Natalis Universitas Paramadina

Sabtu, 15 Februari 2025 | 05:35 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Ahli Hukum Tata Negara: Wapres Gibran Bisa Dimakzulkan Asalkan Partai-Partai di DPR Kompak!
2

Bersaing dengan YouTube, Tubidy Tawarkan Fitur Simpel dan Efisien
3

Viral Parkir Inap di Bandara Soetta Tembus Rp 1,4 jutaan, Ini Kata Netizen
4

Tanggapi Desakan Jenderal Fachrul Razi dkk Copot Wapres, PSI Bela Gibran: Ini Mandat Rakyat!
5

Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus!
6

Andika Mahesa Ikut Aksi Bela Palestina, Lantang Boikot Produk Israel
7

Bila Datang ke Cikeas Masih Bisa Difahami, Tapi Berbelok ke Solo? Ini Membangun Siasat!
8

Dari Menteng Menuju Istana: Sketsa Kudeta Senyap Era Jokowi
9

Wasiat Mantan Wapres Try Sutrisno Untuk Presiden Prabowo Subianto
10

Airlangga Menghitung Hari, Bahlil Menanti
11

Wisata Jokowi Ibarat Museum: Didatangi, Selfie, Pulang
12

Strategi Pembersihan Senyap di Kabinet Warisan Jokowi
13

PAN Kirim Sinyal Tak akan Dukung Gibran di Pilpres 2029
14

Jadi Narsum di Seminar Ancaman Digital, Deddy Corbuzier Dicemooh Publik: Kok Minta Foto KTP?
15

Bicara Bonus Demografi, Wapres Gibran: Kita Generasi Muda Solusi bagi Tantangan Masa Depan