INTERNASIONAL,www.murianetwork.com -- Tentara cadangan Israel dari Resimen Artileri ke-282 menemukan lampu minyak era Bizantium berusia 1.500 tahun yang terpelihara dengan baik.
Lampu tersebut ditemukan di dekat perbatasan Gaza ketika mereka baru-baru ini melakukan seruan perang terhadap Hamas.
Netanel Melchior dan Alon Segev menemukan artefak itu di area pementasan di dalam wilayah Israel, menurut laporan media lokal.
Baca Juga: IRGC Ancam Israel dengan Mengatakan Iran akan Meratakan Tel Aviv Jika Mereka Berani Lakukan Hal ini
Penasaran dengan bentuknya yang bulat dan bagian luarnya yang tertutup lumpur, Melchior membersihkannya dan menyadari betapa pentingnya benda itu.
Ia pun kemudian membagikan gambarnya di media sosial.
Menyadari temuan uniknya, para tentara memutuskan untuk menyerahkannya kepada para ahli, dan menyerahkannya kepada Sarah Tal, seorang arkeolog Otoritas Barang Antik Israel (IAA).
Baca Juga: Begini Kondisi Harga Timah Dunia dan Proyeksinya Pada Tahun 2024
“Dalam salah satu pengembaraan kami di ladang, saya menemukan tembikar tergeletak terbalik, dan bentuknya yang bulat menarik perhatian saya,” kata Melchior.
"Itu tertutup lumpur, saya membersihkannya dan setelah saya menyadari apa yang terjadi, saya menelepon Otoritas Purbakala."
IAA memastikan artefak tersebut sebagai "lilin sandal" dari zaman Bizantium, kemungkinan berasal dari abad ke-5 atau ke-6 Masehi.
Baca Juga: Handal Dalam Penerapan GCG, BRI Dinobatkan Sebagai Indonesia Most Trusted Company
Berdasarkan hukum Israel, benda buatan apa pun yang dibuat sebelum tahun 1700 harus diserahkan kepada IAA dalam waktu 15 hari.
IAA dan IDF bekerja sama untuk melestarikan temuan sejarah dan arkeologi.
Sumber: The Hindustan Times
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi