MURIANETWORK.COM - Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi membela Gibran Rakabuming. Terkait dengan desakan mundur sebagai Wakil Presiden (Wapres).
“Kalau bicara pengalaman Gibran, Apakah kalau mau jadi wakil Presiden harus berpengalaman jadi wakil Presiden?” kata Teddy dikutip dari unggahannya di X, Senin (28/4/2025).
Ia membandingkannya dengan sejumlah Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024. Seperti Mahfud MD dan Muhamin Iskandar atau Cak Imin.
“Kalau bicara pengalaman, tentu jika dibandingkan dengan cawapres lain yaitu Mahfud MD dan Muhaimin iskandar, maka yang bisa dibilang lebih berpengalaman adalah Gibran. Jadi ini bukan soal umur, ada yang umurnya tua tapi kemampuan nol,” ujarnya.
“Jadi apa ukuran para pembenci? Ini lucu juga yah. Apakah kalau mau jadi wakil presiden, harus menjadi wakil presiden? Apakah kalau mau jadi presiden harus berpengalaman jadi presiden?” tambahnya.
Menurutnya, desakan Gibran meninggalkan kurai Wapres tak bisa dijelaskan.
“Apa ukuran mereka? Ukuran mereka hanya berpengalaman saja. Tapi mereka tidak bisa menjabarkan apa tidak berpengalaman itu,” pungkasnya.
👇👇
Kalau bicara pengalaman Gibran, Apakah kalau mau jadi wakil Presiden harus berpengalaman jadi wakil Presiden?
— Teddy Gusnaidi (@TeddGus) April 27, 2025
Kalau bicara pengalaman, tentu jika dibandingkan dengan cawapres lain yaitu Mahfud MD dan Muhaimin iskandar, maka yang bisa dibilang lebih berpengalaman adalah gibran.… pic.twitter.com/iWS1pdnDYA
Ketimbang Unggah Video Monolog, Henri Satrio Sarankan Kembali Blusukan dan Bagi-bagi Susu
Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio angkat suara. Terkait video monolog Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Ia meminta Gibran fokus jadi orang menyenangkan. Ketimbang melakukan monolog lalu diunggah di YouTubenya.
“Saran, mending fokus jadi orang yang menyenangkan, daripada monolog,” kata Gibran dikutip dari unggahannya di X, Senin (28/4/2025).
“Udah bener fokus blusukan bagi-bagi susu dan buku, banyak orang yang dibikin seneng walau sesaat,” tambahnya.
👇👇
Saran, mending fokus jadi orang yang menyenangkan, daripada monolog, udah bener fokus blusukan bagi-bagi susu dan buku, banyak orang yang dibikin seneng walau sesaat #Hensa
— Hendri Satrio #Hensa (@satriohendri) April 28, 2025
Sebelumnya, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menilai unggahan video monolog Gibran salah satu cara penyampaian komunikasi agar publik tidak bias dalam memperoleh informasi.
"Kadang-kadang informasi yang beredar sering kali sudah bias dan tidak benar, karena itu, baik sekali kalau para pejabat bisa menyampaikan langsung informasi yang benar yang dimiliki, termasuk Pak Wapres," kata Juri dikutip dari Antara, Senin (28/4/2025).
Ia berharap masyarakat bisa mendapatkan informasi yang kebenarannya lebih akurat dengan memperoleh langsung dari sumbernya.
"Kami mengharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang lebih benar, lebih langsung dari sumbernya, masyarakat tidak banyak mendapatkan informasi-informasi yang sudah di-cloning/framing gitu sehingga bias informasi," ucapnya.
Menurut dia, seorang pejabat publik tentu memiliki kepentingan untuk menyampaikan hal-hal yang perlu diberitahukan kepada masyarakat menyangkut program-program pemerintah maupun hal-hal lainnya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Tuntutan Pergantian Wapres Harus Ditanggapi Serius Presiden, Itu Pak Try, bukan Purnawirawan Kelas Abal-abal
Ogah Dukung Gibran, PAN Siap Majukan Kader di Pilpres 2029
Gus Nur Bebas! Dulu Dipenjara usai Bahas Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Saya Akan Lanjutkan Jihad!
Tuntut Pemakzulan Gibran, DPR: Purnawirawan TNI Tak Mau Lihat Bangsa Ini Rusak